O T O M O T I F  
 
Halaman Utama
Tajuk Rencana
Nasional
Ekonomi
Jabotabek
Nusantara
Luar Negeri
Olah Raga
Iptek
Hiburan
Feature
Mandiri
Ritel
Hobi
Wisata
Eureka
Kesehatan
Cafe & Resto
Hotel & Resor
Asuransi
Otomotif
Properti
Budaya
CEO
Opini
Foto
Karikatur
Komentar Anda
Tentang SH

 

Otopedia
Legenda BMW M, Mobil Balap versi Jalan Raya



Oleh
Gatot Irawan

Jakarta – Di segmen mobil mewah, BMW memiliki reputasi tersendiri, terutama model M, baik M1, M3, M5, M6, M Coupe, dan M Roadster.

Model-model ini memiliki performa diatas rata-rata. Tapi mungkin belum banyak yang mengetahui makna huruf M tersebut, yang merupakan kependekan dari ”Motorsport,” atau sering juga disebut “M-Technic.”
Perbedaaan antara model M dengan yang biasa tampak dari emblem strip tiga warna - biru muda, biru tua, dan merah serta huruf M kapital, yang menempel pada sisi belakang bagasi atau pada penutup mesin.
Secara historis, Motorsport berdiri di Munich pada 1972, dan merupakan divisi tersendiri di dalam organisasi BMW AG. Divisi ini memiliki nama perusahaan BMW Motorsport GmbH, dengan tugas khusus menangani kegiatan motorsport BMW AG. Dan lebih khusus lagi, divisi ini mengemban misi mengembangkan merek BMW melalui kehebatan performa, dinamika, serta power di arena balap.
BMW M GmbH (Gewerkschaft mit beschraenkter Haftung) memiliki misi yang sangat solid yaitu memadukan teknologi balap dengan kenyamanan mobil untuk keperluan sehari-hari. Tipe ini memiliki hampir semua kualitas dan performa mobil sport, yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan jalan raya. BMW M adalah mobil balap yang melaju di jalan umum.
Itu tak mengherankan, sebab secara historis kendaraan ini memang lahir di arena balap. Ini berawal ketika BMW mendirikan Divisi Motorsport pada Mei 1972, untuk mendukung kesertaannya di arena balap. Salah satu produk yang menjadi legenda pada saat itu adalah BMW CSL yang berbasis CS coupe racing.
Jadi, kala itu BMW M masih hanya untuk keperluan sport. Barulah menjelang akhir dasawarsa 1970-an, BMW memproduksi mobil M versi jalan raya. Itu pun masih terbatas sebagai kendaraan pribadi orang-orang tertentu. Antara lain beberapa tokoh penting, manajer BMW, serta para pembalap BMW sendiri.

Masuk Pasar
Kesuksesan BMW M di arena balap mendapat perhatian publik sehingga tergelitik, dan mengidamkan mobil berperforma sport yang bisa dikendarai di jalan umum. Perusahaan itu lantas merespons keinginan pasar tersebut dengan memproduksi model M untuk konsumsi masyarakat umum pada 1978.
Produk pertama yang muncul di pasar adalah M1, di arena Paris Auto Show, Oktober 1978. Saat itu M1 mengusung mesin M88, 3.453 cc dengan 24 katup silinder, persis yang dipakai dua mobil BMW CSL untuk keperluan balap. Jochen Neerpash, pimpinan Divisi Motorsport BMW pada waktu itu, menggandeng Lamborghini, Italia, sebagai mitra dalam proyek M1.
Kerjasama BMW-Lamborghini sempat membuat tujuh prototipe mobil M1. Itu membuat panjang proses produksi. Pasalnya, bodi mobil dibuat di Italia, oleh Ital Design, dan kemudian dikirim ke Baur, di Jerman, untuk dipasang mesinnya.
Mesinnya menggunakan sebuah injektor mekanis Kugelfisher yang dapat menghasilkan 277 DIN tenaga kuda pada rpm 6.500 dan torsi 239 lb/ft pada rpm 5.000. Transaksi M1 mulai berlangsung pada Februari 1979. Produksi terakhir M1 mencapai 450 unit yang kemudian berhenti diproduksi pada Juli 1981.
Sebagai generasi penerusnya adalah M6 bermesin enam silinder dan 286 tenaga kuda yang diluncurkan pada 1983. Hanya setahun berselang, BMW juga melepas M535i baru. Dan pada 1985, M5 pun muncul, disusul M3 pada 1986.

BMW M3
M3 pertama kali muncul pada 1986 berbasis Seri 3 E30, dengan dua opsi, berkatalis dan tanpa katalis. Tapi keduanya sama-sama mengusung mesin empat silinder dengan 215 tenaga kuda. Pada 1988, muncul M3 convertible bermesin empat silinder dengan 200 tenaga kuda, yang bertahan hingga 1991. Dan pada 1989 M3 mendapat mesin baru dengan 215 tenaga kuda.
Sementara itu, BMW juga memproduksi E36 M3 pada 1992 akhir dan tampil di publik pada 1993. Ia mengusung mesin enam silinder dengan 286 tenaga kuda, dan mampu mencapai kecepatan maksimum 250 kilometer per jam. Pada 1994 muncul pula M3 versi sedan dan covertible.
Pada 1995 M3 mengalami sedikit face lift dan mendapat mesin baru 321 tenaga kuda. Indikator yang semula berwarna oranye berubah menjadi jernih. Transmisi dibuat standar menjadi enam langkah. Memasuki 1997 versi sedan berhenti diproduksi. Sedangkan model coupe dan convertible sempat bertahan hingga 1999.
BMW M5
Pertama kali BMW M535i diperkenalkan pada 1979, dan merupakan seri BMW M pertama dengan empat pintu. Ia mengusung mesin enam silinder dengan 218 tenaga kuda. Dan memasuki 1981 model ini berhenti diproduksi. Pada 1984 M535i muncul dengan penampilan dan mesin baru, E28, sekalipun sama-sama berkapasitas enam silinder dan 218 tenaga kuda.
Baru pada 1985 muncullah M5, yang disebut-sebut sebagai M5 sejati yang pertama. Ia mengusung mesin enam silinder dan 286 tenaga kuda, dengan kecepatan maksimum 245 kilometer per jam. Pada 1989 muncul M5 E34 baru dengan power lebih besar, yakni 315 tenaga kuda dan kecepatan maksimum 250 kilometer per jam. Pada 1992 model ini mendapatkan mesin baru dengan 340 tenaga kuda.

BMW M6
Di luar itu, BMW masih menyiapkan model mobil M yang jauh lebih eksotis dan mewah. Yakni BMW M Coupe serta BMW M Roadster. Pertama kali, M Coupe BMW tampil di publik pada 1998 dengan mesin enam silinder 321 tenaga kuda dan mampu melesat pada kecepatan maksimum 250 kilometer per jam. Pada tahun 2000 mobil ini mendapat mesin baru 240 tenaga kuda yang jauh lebih garang, tangguh, dan stabil.
Sedangkan BMW M Roadster muncul pada 1997, setahun lebih dulu ketimbang BMW M Coupe. Mesin enam silinder yang diusungnya mampu menyemburkan 321 tenaga kuda dan melaju pada kecepatan maksimum 250 kilometer per jam. Dengan berbagai kelebihannya, seri M Roadster masih bertahan hingga sekarang.

 

 

 

 

Copyright © Sinar Harapan 2003